PMS KENDAL ISTIQOMAHKAN MENGKAJI KHAZANAH INTELEKTUAL MUSLIM
Administrator
11 Agustus 2024 56 x Artikel
“Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia
menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu,
dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia
menguasai ilmu." (HR. Ahmad)
Begitulah hadist
Nabi Muhammad SAW. tentang urgensi mencari ilmu. Sudah banyak perintah dan
anjuran tentang pentingnya mencari ilmu, baik oleh ilmuan muslim dan non
muslim, hal ini mengindikasikan, bahwa dengan ilmu bisa merubah segalanya. Hal
ini juga selaras dengan pernyataan Nelson Mandela (Pengacara, politikus dari
Afrika Selatan 1918-2013) bahwa, pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk
mengubah dunia.
Melihat betapa
besar pengaruh ilmu, PMS Kendal melakukan beberapa upaya untuk mencerdaskan
generasi penerus bangsa baik dari aspek duniawi maupun ukhrawi. Di antara
metodenya adalah mengkaji khazanah intelektual muslim berupa kitab
klasik/kuning, yang bermuatan aqidah, fiqih, sejarah, akhlak, hadist, tajwid,
nahwu dan sharaf. Tidak bisa dipungkiri, bahwa tokoh cendekia muslim dulu
sangatlah luar biasa, karena dapat menghasilkan karya yang sangat berkualitas,
bahkan ada beberapa tokoh muslim yang dijadikan rujukan pemikiran orang barat,
seperti Ibnu Sina (Avicenna), Al-Zahrawi, Al Khawarizmi, dll.
Harapannya,
semangat dan tradisi keilmuan intelektual muslim pada zaman dulu, bisa
tertrasnformasi dalam kehidupan pelajar muslim masa kini, khususnya PMS Kendal.
Sebab, dengan mengembalikan semangat dan tradisi keilmuan, orang muslim tidak
hanya disibukan dengan perkara furu’iyah (cabang), seperti fanatisme
golongan, ketika sholat subuh ribut antara do’a qunut dan tidak qunut, dan lain
sebagainya, tetapi akan disibukan tentang bagaimana mengembangkan keilmuan.
Sehingga akan terwujud tradisi fastabiqul khairat, yang artinya
berlomba-lomba dalam kebaikan.
Author : Ahmad Asrori, S.H.